Selasa, 08 Mei 2012

UNTIL THE END OF TIME

Diposting oleh Stefani Ekky di 00.33 0 komentar

INI ADALAH SEBUAH CERITA CINTA YANG SAYA KARANG UNTUK MENAMBAH WARNA WARNA CINTA DI DUNIA INI.

Adalah sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan. Usia hubungan mereka telah menginjak 3 tahun. Suatu ketika sang Pria berkata kepada sang wanita, “I will always love you until the end of time!!”. Dan sang wanita menjawab pria itu “Apakah benar kamu akan mencintaiku selamanya?? Bagaimana jika aku mati??”

Sang Pria menjawab, “Mengapa kamu berkata seperti itu? Apa kamu mau meninggalkan aku?”

Dengan raut muka yang tersirat ia menjawab “Tidak sayang. Hanya sebuah ‘Jika’ yang kutanyakan  padamu”

Hari itu berlalu tanpa ada rasa curiga pun di benak sang pria. 


Beberapa bulan setelah itu, Sang wanita berulang tahun, Sang pria memberikan sebuah kejutan kepadanya berupa Lukisan indah wajah dari sang wanita. Dia atas lukisan itu dia menuliskan “Semua pelukis terkenal bisa melukiskan wajah cantik mu di atas kanvas. Tapi hanya aku yang bisa melukiskan wajah cantikmu di hatiku”

Sang wanita sangat gembira sekali. Kemudian dia menelpon  sang Pria dan berkata “Trimakasih sayang. Apakah janjimu masih berlaku?”

Sang Pria menjawab dengan sangat tegas “ I will repeat that once again, I will always love you until the end of time. And you can keep my promise.”

Sang wanita lantas menjawab “Baik Sayang, aku pegang janji mu.!”

Dengan sangat lugas, sang pria kembali berkata “ Sayang, disamping lukisan itu aku telah menyiapkan suatu kejutan lagi untukmu.”

“Apa itu? Kau sangat romantis. Penuh dengan kejutan.”

Sang pria dengan senyum berkata “Untuk pujaan hatiku, akan selalu aku siapkan yang terbaik. Besok, kemasi barangmu karena lusa aku akan mengajakmu ke tempat yang selama ini kamu idam-idamkan. Dan hanya kita berdua yang ada disana.”

“Benarkah sayang?? Baiklah. Akan segera aku lakukan”


Dan tibalah hari yang dinanti-natikan. Mereka berdua pergi ke suatu tempat yang sangat romantis di Kota Paris. Tempat yang sangat diidam-idamkan sang wanita bahkan mungkin semua wanita.

Malam pun tiba. Sang Pria mengajak Sang wanita untuk berdiri tepat di depan menara yang terkenal itu, Menara Eiffel. Kemudian sambil memegang tangan sang wanita dia berkata “Sayang. Bagaimana jika aku bertanya kepadamu. Bagaimana denganmu? Apakah Kamu akan mencintaku hingga akhir waktu?”

Dan sang wanita menjawab “Iya sayang. Pasti. Aku akan mencintaimu selamanya.”

“Dan jika Kamu mau mencintaiku selamanya, apakah Kamu juga mau melakukan apa saja untuk aku?”

Dengan tersipu sang wanita menjawab “Tentu saja sayang, aku mau melakukan apa saja untukmu.”

“Baiklah kalau begitu, maukah Kamu menerima cincin ini, sebagai tanda bahwa Kamu mau menjadi pendampingku seumur hidupku sampai maut memisahkan kita?”

Dengan air mata terharu sang wanita berkata “Tentu saja sayang. Aku mau. Aku sangat sangat mau.”

Mereka berpelukan, dengan bisikan lembut di telinga wanita, sang pria berkata “I love you”


Hari itupun berlalu. Mereka pulang ke negara asal mereka. Setelah liburan mereka ke Paris, mereka berdua bertunangan dan sangat disibukkan dengan kegiatan persiapan pernikahan mereka. Gedung pernikahan, penyebaran undangan, acara pernikahan sudah mereka siapkan dengan baik. 

Tibalah hari pernikahan yang mereka nanti-nantikan.
Seperti upacara pernikahan pada umumnya mempelai pria datang terlebih dahulu, dan menunggu mempelai wanita untuk masuk bersama dengan ayahnya.

Namun 5 menit berlalu. Sang mempelai pria masih menunggu dengan sabarnya. Angka 10 menit pun mulai bergulir. Para tamu undangan mulai gelisah. Ada apa sebenarnya dengan mempelai wanita? Di manakah ia?

Sesosok pria yang adalah rekan dari sang mempelai wanita berjalan masuk ke dalam gedung pernikahan sambil berlari dengan tergopoh-gopoh dan berkata,”Sang mempelai wanita mengalami kecelakaan. Sekarang dia ada di rumah sakit, dan........”

“Dan apa....?????” Teriak sang mempelai pria.

“Dan..... ia dalam keadaan kritis.!!!”

Segera setelah mendengar cerita itu, sang pria segera berlari tanpa memedulikan apapun. Mengambil kunci mobilnya dan segera pergi ke rumah sakit tempat sang wanita dirawat.


Sesampainya disana ia melihat sesosok wanita cantik yang menggunakan infus dan terbaring tak berdaya di ruang UGD.

Sang pria segera mencari dokter yang merawatnya. “Bagaimana keadaan kekasih saya dok?? Apa dia baik-baik saja..?”

Dokter yang merawatnya menjawab dengan suara yang lirih seakan berat untuk mengucapkannya. “Maaf. Tapi kekasih anda...... Mengalami kebutaan permanen...”

“APAAA....?????” teriak sang pria.

Dengan menghembuskan nafasnya, dia berkata “Dok, apakah ada cara lain agar kekasih saya bisa melihat lagi? Tolong dok. Apapun itu akan saya lakukan.”

“Ada. Ada satu cara. Yakni donor mata. Jika ada seseorang yang rela mendonorkan matanya untuk dia, kemungkinan untuk dapat melihat lagi sangat besar. Saudara tenang dulu saja. Kami akan mencarikan donor mata untuk kekasih anda.”

“Baik dok. Berapa lama saya harus menunggu??”

Sang Dokter menjawab tak pasti, “Sekitar satu minggu. Jika selama satu minggu itu kita belum dapat. Mohon maaf, anda harus merelakan penglihatan  kekasih anda.”

“Apa???? Saya tidak bisa menunggu terlalu lama. Begini saja dok. Jika setelah satu minggu itu, dokter belum juga mendapatkan donor mata itu, silahkan ambil kedua mata saya. Saya rela untuk memberikannya kepada kekasih saya.”

“Mohon maaf. Rela saja tidak cukup. Tapi anda juga harus bertanggung jawab atas keputusan anda. Apakah anda benar-benar yakin??”

Hembusan nafas yang lirih keluar dari hidung sang pria dan ia kembali berkata “Saya yakin dok...!!!”

“Baik. Silahkan tanda tangani surat perjanjian ini. Satu hal yang saya minta, mohon maaf. Jika operasi ini gagal,  kami tidak bisa menjamin keselamatan anda.”

Tersentak sang pria berkata “Maksud dokter????”

“Operasi pengambilan mata sangat mengandung resiko. Jika sedikit saja sang pasien tidak baik keadaan tubuhnya, operasi ini bisa saja gagal”
 
Tak kuat melihat penderitaan kekasih hatinya, ia menjawab “Baik Dok...!!! Saya siap...!!!”

Akhirnya, Sang pria itupun menandatangani surat perjanjian yang telah disepakati.


Kemudian, ia segera bergegas menuju ke ruang inap sang wanita.
Ketika ia baru melangkahkan kakinya di ruangan itu, terdengar suara lirih dari dalam ruangan, “Sayang apakah itu kamu??? Sayang.... Aku telah dengar semuanya. Aku tidak akan pernah bisa melihat. Mulai sekarang aku tidak akan pernah bisa melihatmu. Menggenggam mu. Aku menyesal. Aku menyesal. Ini semua salahku. aku telah berdosa...Ini adalah buah dosa yang aku dapatkan!”

Sang pria mendekat, menggenggam tangan sang wanita dan berkata “ Sayang... tenanglah. Sebentar lagi Kamu akan dapat melihat lagi. Dokter sedang berusaha mencarikan donor mata untukmu. Kamu tidak perlu khawatir. Sudah tenanglah”

“Tidak sayang. Aku harus mengatakannya padamu. Aku harus...Aku selama ini....”

“Ssssstttttt.......!!!!! Sudah! Diamlah! Kamu akan dapat melihat lagi. Tenang saja.! Aku akan mengambilkan mu minum...!!”

Ketika sang pria hendak melangkah megambil sebuah minuman, sang wanita berteriak “Sayang....!!!!! Aku telah bersamanya selama satu tahun terkahir ini.! Aku mengkhianatimu! Kebutaan ku adalah upah dari dosa yang selama ini aku lakukan. Aku tak menghargai cintamu selama ini. Aku mohon maafkan aku. Aku mohon! Kamu boleh meninggalkan aku sekarang juga.”

Di dalam tangisan menyesal sang wanita, sang pria itupun menghentikan langkahnya. Berbalik dan memeluk sang wanita. Ia berkata “ Apapun kesalahn mu itu, aku sudah memaafkannya. Sayang.... bukankah aku sudah bilang , I will always love you until the end of time. Semerah apapun dosamu itu, aku telah mengampunimu. Meski hati ini sakit mendengar pengakuanmu. But this is my promise I WILL ALWAYS LOVE YOU UNTIL THE END OF TIME!!!”

Sang wanita menangis dalam pelukan sang pria. Ia menyesal akan apa yang telah diperbuatnya.


Seminggu berlalu. Pihak rumah sakit belum juga mendapatkan donor mata untuk sang wanita. Dan benar saja. Sang pria menepati janjinya. Ia menjalani operasi pengambilan mata. Dalam operasi tersebut, setelah mata sang pria berhasil diambil, tiba-tiba detak jantuk sang pria mulai hilang. Para dokter pun panik. Mereka segera mengambil alat dan berusaha menyelamatkannya. 30 menit berlalu. Operasi pengambilan mata berhasil. Namun..... sang pria harus pergi untuk selamanya. Cinta sejatinya ia bawa ke surga. Hanya mata sebagai penglihatan yang ia tinggalkan untuk kekasihnya. Mata itu adalah mata tanda cintanya kepada kekasihnya.


Dokter mencangkok mata sang pria ke dalam mata sang wanita. Dan operasi itu berhasil. Sang wanita harus memulihkan matanya terlebih dahulu selama satu bulan. Dalam satu bulan itu, ia pun bertanya-tanya dalam hatinya, kemanakah sang pria yang dicintainya. Apakah ia benar-benar meninggalkan dirinya. Namun perasaan itu ditepisnya. Karena dia selalu saja merasa berada di dekat sang pria. Walaupun ia tidak melihat sosok sang pria. Tapi sang pria seakan selalu berada di sisinya.


Sebulan berlalu, mata sang wanita sudah pulih. Dokter yang merawatnya pun membuka perban di matanya. Perlahan-lahan ia membuka matanya. Pertama kali ia membuka mata, semua masih terlihat seperti pohon yang berjalan. Tapi setelah sekitar 10 menit berlalu, ia bisa melihat dengan jelas.
“Sayang, dimana kamu....??  Dokter.... dimana kekasihku...???”
Dokter itu mengambil sebuah barang di sakunya dan berkata “Ini ada sebuah surat yang dititipkan untukmu.”
Sang wanita mengambil surat itu dan membacanya. Surat itu berkata seperti ini:

Halo sayang......
Selamat untuk penglihatanmu. Aku senang melihat penglihatanmu sudah pulih. Aku sayang padamu.
Satu hal yang harus kau ingat, Kamu akan selalu ada di hatiku. Ketika Kamu membaca surat ini, itu berarti operasi kemarin gagal. Hahaha. Aku sudah berpesan pada dokter untuk memberikannya padamu jika operasi nya gagal.
Tapi tidak apa-apa. Aku sayang padamu. Aku senang mataku sekarang ada di dalam matamu. Mulai sekarang melihatlah dengan paradigma yang baru. Dan berjanjilah padaku, Jangan kembali pada kebiasaanmu yang lama. Jangan menangis kerika kamu selesai membaca suratku. Buat senyuman yang indah ya. Kalau tidak, kamu akan membuat aku sedih di sini.
Aku sayang padamu. Dan aku telah menepati janjiku padamu. I will always love youuntil the end of time.
Daa-daa. Aku akan selalu ingat kenangan indah kita disini. Tersenyumlah. Sudah. Jangan menangis.
I love you.

With love


Josh C.


Setelah selesai membaca surat itu, sang wanita menangis tersedu-sedu. Dan berbisik “Aku akan menepati janjiku sayang.”

Sampai akhir hidupnya, sang wanita pun menepati janjinya. Ia tidak menikah ataupun memiliki seorang kekasih. Ia mendedikasikan hidupnya sepenuhnya untuk mengajari anak-anak tuna netra melukis. Sebagaimana hobi dan kesukaan kekasihnya yang dahulu. Kematian dan pengampunan kekasihnya telah menghidupkannya. Dan dia berkata “I WILL ALWAYS LOVE YOU UNTIL THE END OF TIME”

LOVE IS PATIENT AND KIND; LOVE DOES NOT ENVY OR BOAST; IT IS NOT ARROGANT OR RUDE. IT DOES NOT INSIST ON ITS OWN WAY; IT IS NOT IRRITABLE OR RESENTFUL; IT DOES NOT REJOICE AT WRONGDOING, BUT REJOICES WITH THE TRUTH. LOVE BEARS ALL THINGS, BELIEVES ALL THINGS, HOPES ALL THINGS, ENDURES ALL THINGS. LOVE NEVER ENDS.

 

Oleh Stefani Ekky Puspa Dewi
Monday (07-05-2012; 11-1130 p.m) until Tuesday (08-05-2012; 11.30 a.m – 13.45 pm)
 

Stefani Ekky's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review