INI ADALAH SEBUAH CERITA CINTA YANG SAYA KARANG UNTUK
MENAMBAH WARNA WARNA CINTA DI DUNIA INI.
Adalah sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan. Usia
hubungan mereka telah menginjak 3 tahun. Suatu ketika sang Pria berkata kepada
sang wanita, “I will always love you until the end of time!!”. Dan sang wanita
menjawab pria itu “Apakah benar kamu akan mencintaiku selamanya?? Bagaimana
jika aku mati??”
Sang Pria menjawab, “Mengapa kamu berkata seperti itu? Apa
kamu mau meninggalkan aku?”
Dengan raut muka yang tersirat ia menjawab “Tidak sayang.
Hanya sebuah ‘Jika’ yang kutanyakan
padamu”
Hari itu berlalu tanpa ada rasa curiga pun di benak sang
pria.
Beberapa bulan setelah itu, Sang wanita berulang tahun, Sang
pria memberikan sebuah kejutan kepadanya berupa Lukisan indah wajah dari sang
wanita. Dia atas lukisan itu dia menuliskan “Semua pelukis terkenal bisa
melukiskan wajah cantik mu di atas kanvas. Tapi hanya aku yang bisa melukiskan
wajah cantikmu di hatiku”
Sang wanita sangat gembira sekali. Kemudian dia
menelpon sang Pria dan berkata
“Trimakasih sayang. Apakah janjimu masih berlaku?”
Sang Pria menjawab dengan sangat tegas “ I will repeat that
once again, I will always love you until the end of time. And you can keep my promise.”
Sang wanita lantas menjawab “Baik Sayang, aku pegang janji
mu.!”
Dengan sangat lugas, sang pria kembali berkata “ Sayang,
disamping lukisan itu aku telah menyiapkan suatu kejutan lagi untukmu.”
“Apa itu? Kau sangat romantis. Penuh dengan kejutan.”
Sang pria dengan senyum berkata “Untuk pujaan hatiku, akan
selalu aku siapkan yang terbaik. Besok, kemasi barangmu karena lusa aku akan
mengajakmu ke tempat yang selama ini kamu idam-idamkan. Dan hanya kita berdua
yang ada disana.”
“Benarkah sayang?? Baiklah. Akan segera aku lakukan”
Dan tibalah hari yang dinanti-natikan. Mereka berdua pergi
ke suatu tempat yang sangat romantis di Kota Paris. Tempat yang sangat
diidam-idamkan sang wanita bahkan mungkin semua wanita.
Malam pun tiba. Sang Pria mengajak Sang wanita untuk berdiri
tepat di depan menara yang terkenal itu, Menara Eiffel. Kemudian sambil
memegang tangan sang wanita dia berkata “Sayang. Bagaimana jika aku bertanya
kepadamu. Bagaimana denganmu? Apakah Kamu akan mencintaku hingga akhir waktu?”
Dan sang wanita menjawab “Iya sayang. Pasti. Aku akan
mencintaimu selamanya.”
“Dan jika Kamu mau mencintaiku selamanya, apakah Kamu juga
mau melakukan apa saja untuk aku?”
Dengan tersipu sang wanita menjawab “Tentu saja sayang, aku
mau melakukan apa saja untukmu.”
“Baiklah kalau begitu, maukah Kamu menerima cincin ini,
sebagai tanda bahwa Kamu mau menjadi pendampingku seumur hidupku sampai maut
memisahkan kita?”
Dengan air mata terharu sang wanita berkata “Tentu saja
sayang. Aku mau. Aku sangat sangat mau.”
Mereka berpelukan, dengan bisikan lembut di telinga wanita,
sang pria berkata “I love you”
Hari itupun berlalu. Mereka pulang ke negara asal mereka.
Setelah liburan mereka ke Paris, mereka berdua bertunangan dan sangat
disibukkan dengan kegiatan persiapan pernikahan mereka. Gedung pernikahan,
penyebaran undangan, acara pernikahan sudah mereka siapkan dengan baik.
Tibalah hari pernikahan yang mereka nanti-nantikan.
Seperti upacara pernikahan pada umumnya mempelai pria datang
terlebih dahulu, dan menunggu mempelai wanita untuk masuk bersama dengan
ayahnya.
Namun 5 menit berlalu. Sang mempelai pria masih menunggu
dengan sabarnya. Angka 10 menit pun mulai bergulir. Para tamu undangan mulai
gelisah. Ada apa sebenarnya dengan mempelai wanita? Di manakah ia?
Sesosok pria yang adalah rekan dari sang mempelai wanita
berjalan masuk ke dalam gedung pernikahan sambil berlari dengan tergopoh-gopoh
dan berkata,”Sang mempelai wanita mengalami kecelakaan. Sekarang dia ada di
rumah sakit, dan........”
“Dan apa....?????” Teriak sang mempelai pria.
“Dan..... ia dalam keadaan kritis.!!!”
Segera setelah mendengar cerita itu, sang pria segera
berlari tanpa memedulikan apapun. Mengambil kunci mobilnya dan segera pergi ke
rumah sakit tempat sang wanita dirawat.
Sesampainya disana ia melihat sesosok wanita cantik yang
menggunakan infus dan terbaring tak berdaya di ruang UGD.
Sang pria segera mencari dokter yang merawatnya. “Bagaimana
keadaan kekasih saya dok?? Apa dia baik-baik saja..?”
Dokter yang merawatnya menjawab dengan suara yang lirih seakan
berat untuk mengucapkannya. “Maaf. Tapi kekasih anda...... Mengalami kebutaan
permanen...”
“APAAA....?????” teriak sang pria.
Dengan menghembuskan nafasnya, dia berkata “Dok, apakah ada
cara lain agar kekasih saya bisa melihat lagi? Tolong dok. Apapun itu akan saya
lakukan.”
“Ada. Ada satu cara. Yakni donor mata. Jika ada seseorang
yang rela mendonorkan matanya untuk dia, kemungkinan untuk dapat melihat lagi
sangat besar. Saudara tenang dulu saja. Kami akan mencarikan donor mata untuk
kekasih anda.”
“Baik dok. Berapa lama saya harus menunggu??”
Sang Dokter menjawab tak pasti, “Sekitar satu minggu. Jika
selama satu minggu itu kita belum dapat. Mohon maaf, anda harus merelakan penglihatan kekasih anda.”
“Apa???? Saya tidak bisa menunggu terlalu lama. Begini saja
dok. Jika setelah satu minggu itu, dokter belum juga mendapatkan donor mata
itu, silahkan ambil kedua mata saya. Saya rela untuk memberikannya kepada
kekasih saya.”
“Mohon maaf. Rela saja tidak cukup. Tapi anda juga harus
bertanggung jawab atas keputusan anda. Apakah anda benar-benar yakin??”
Hembusan nafas yang lirih keluar dari hidung sang pria dan
ia kembali berkata “Saya yakin dok...!!!”
“Baik. Silahkan tanda tangani surat perjanjian ini. Satu hal
yang saya minta, mohon maaf. Jika operasi ini gagal, kami tidak bisa menjamin keselamatan anda.”
Tersentak sang pria berkata “Maksud dokter????”
“Operasi pengambilan mata sangat mengandung resiko. Jika
sedikit saja sang pasien tidak baik keadaan tubuhnya, operasi ini bisa saja
gagal”
Tak kuat melihat penderitaan kekasih hatinya, ia menjawab
“Baik Dok...!!! Saya siap...!!!”
Akhirnya, Sang pria itupun menandatangani surat perjanjian
yang telah disepakati.
Kemudian, ia segera bergegas menuju ke ruang inap sang
wanita.
Ketika ia baru melangkahkan kakinya di ruangan itu,
terdengar suara lirih dari dalam ruangan, “Sayang apakah itu kamu??? Sayang....
Aku telah dengar semuanya. Aku tidak akan pernah bisa melihat. Mulai sekarang
aku tidak akan pernah bisa melihatmu. Menggenggam mu. Aku menyesal. Aku
menyesal. Ini semua salahku. aku telah berdosa...Ini adalah buah dosa yang aku
dapatkan!”
Sang pria mendekat, menggenggam tangan sang wanita dan
berkata “ Sayang... tenanglah. Sebentar lagi Kamu akan dapat melihat lagi.
Dokter sedang berusaha mencarikan donor mata untukmu. Kamu tidak perlu
khawatir. Sudah tenanglah”
“Tidak sayang. Aku harus mengatakannya padamu. Aku
harus...Aku selama ini....”
“Ssssstttttt.......!!!!! Sudah! Diamlah! Kamu akan dapat
melihat lagi. Tenang saja.! Aku akan mengambilkan mu minum...!!”
Ketika sang pria hendak melangkah megambil sebuah minuman,
sang wanita berteriak “Sayang....!!!!! Aku telah bersamanya selama satu tahun
terkahir ini.! Aku mengkhianatimu! Kebutaan ku adalah upah dari dosa yang
selama ini aku lakukan. Aku tak menghargai cintamu selama ini. Aku mohon
maafkan aku. Aku mohon! Kamu boleh meninggalkan aku sekarang juga.”
Di dalam tangisan menyesal sang wanita, sang pria itupun
menghentikan langkahnya. Berbalik dan memeluk sang wanita. Ia berkata “ Apapun
kesalahn mu itu, aku sudah memaafkannya. Sayang.... bukankah aku sudah bilang ,
I will always love you until the end of time. Semerah apapun dosamu itu, aku
telah mengampunimu. Meski hati ini sakit mendengar pengakuanmu. But this is my
promise I WILL ALWAYS LOVE YOU UNTIL THE END OF TIME!!!”
Sang wanita menangis dalam pelukan sang pria. Ia menyesal
akan apa yang telah diperbuatnya.
Seminggu berlalu. Pihak rumah sakit belum juga mendapatkan
donor mata untuk sang wanita. Dan benar saja. Sang pria menepati janjinya. Ia
menjalani operasi pengambilan mata. Dalam operasi tersebut, setelah mata sang
pria berhasil diambil, tiba-tiba detak jantuk sang pria mulai hilang. Para
dokter pun panik. Mereka segera mengambil alat dan berusaha menyelamatkannya.
30 menit berlalu. Operasi pengambilan mata berhasil. Namun..... sang pria harus
pergi untuk selamanya. Cinta sejatinya ia bawa ke surga. Hanya mata sebagai
penglihatan yang ia tinggalkan untuk kekasihnya. Mata itu adalah mata tanda
cintanya kepada kekasihnya.
Dokter mencangkok mata sang pria ke dalam mata sang wanita.
Dan operasi itu berhasil. Sang wanita harus memulihkan matanya terlebih dahulu
selama satu bulan. Dalam satu bulan itu, ia pun bertanya-tanya dalam hatinya,
kemanakah sang pria yang dicintainya. Apakah ia benar-benar meninggalkan
dirinya. Namun perasaan itu ditepisnya. Karena dia selalu saja merasa berada di
dekat sang pria. Walaupun ia tidak melihat sosok sang pria. Tapi sang pria
seakan selalu berada di sisinya.
Sebulan berlalu, mata sang wanita sudah pulih. Dokter yang
merawatnya pun membuka perban di matanya. Perlahan-lahan ia membuka matanya.
Pertama kali ia membuka mata, semua masih terlihat seperti pohon yang berjalan.
Tapi setelah sekitar 10 menit berlalu, ia bisa melihat dengan jelas.
“Sayang, dimana kamu....??
Dokter.... dimana kekasihku...???”
Dokter itu mengambil sebuah barang di sakunya dan berkata “Ini
ada sebuah surat yang dititipkan untukmu.”
Sang wanita mengambil surat itu dan membacanya. Surat itu
berkata seperti ini:
Halo sayang......
Selamat untuk penglihatanmu. Aku senang
melihat penglihatanmu sudah pulih. Aku sayang padamu.
Satu hal yang harus kau ingat, Kamu akan
selalu ada di hatiku. Ketika Kamu membaca surat ini, itu berarti operasi
kemarin gagal. Hahaha. Aku sudah berpesan pada dokter untuk memberikannya
padamu jika operasi nya gagal.
Tapi tidak apa-apa. Aku sayang padamu. Aku
senang mataku sekarang ada di dalam matamu. Mulai sekarang melihatlah dengan
paradigma yang baru. Dan berjanjilah padaku, Jangan kembali pada kebiasaanmu
yang lama. Jangan menangis kerika kamu selesai membaca suratku. Buat senyuman
yang indah ya. Kalau tidak, kamu akan membuat aku sedih di sini.
Aku sayang padamu. Dan aku telah
menepati janjiku padamu. I will always love youuntil the end of time.
Daa-daa. Aku akan selalu ingat kenangan
indah kita disini. Tersenyumlah. Sudah. Jangan menangis.
I love you.
With love
Josh C.
Setelah
selesai membaca surat itu, sang wanita menangis tersedu-sedu. Dan berbisik “Aku
akan menepati janjiku sayang.”
Sampai akhir hidupnya, sang wanita pun
menepati janjinya. Ia tidak menikah ataupun memiliki seorang kekasih. Ia
mendedikasikan hidupnya sepenuhnya untuk mengajari anak-anak tuna netra
melukis. Sebagaimana hobi dan kesukaan kekasihnya yang dahulu. Kematian dan
pengampunan kekasihnya telah menghidupkannya. Dan dia berkata “I WILL ALWAYS LOVE
YOU UNTIL THE END OF TIME”
LOVE
IS PATIENT AND KIND; LOVE DOES NOT ENVY OR BOAST; IT IS NOT ARROGANT OR RUDE.
IT DOES NOT INSIST ON ITS OWN WAY; IT IS NOT IRRITABLE OR RESENTFUL; IT DOES
NOT REJOICE AT WRONGDOING, BUT REJOICES WITH THE TRUTH. LOVE BEARS ALL THINGS,
BELIEVES ALL THINGS, HOPES ALL THINGS, ENDURES ALL THINGS. LOVE NEVER ENDS.
Oleh Stefani Ekky
Puspa Dewi
Monday (07-05-2012; 11-1130 p.m) until
Tuesday (08-05-2012; 11.30 a.m – 13.45 pm)